Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menyampaikan bahwa ada sejumlah perubahan gejala penyakit DBD pada tubuh seseorang yang pernah terinfeksi COVID-19. Perubahan tersebut dipicu oleh reaksi imunologi yang terjadi dalam tubuh pasien.
Menurut Imran, Kementerian Kesehatan menerima laporan-laporan yang menunjukkan adanya perubahan gejala pada penderita DBD setelah pandemi COVID-19. Salah satu contohnya berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat. Imran menegaskan bahwa perubahan gejala tersebut terkait dengan perubahan reaksi imunologi akibat infeksi COVID-19 sebelumnya.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami lebih lanjut tentang hubungan antara COVID-19 dan perubahan gejala penyakit DBD. Imran juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan mereka, terutama bagi yang pernah terinfeksi COVID-19 agar segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.