Partai Gerindra menegaskan bahwa tidak pernah terjadi masalah dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meskipun ada kemungkinan PKS akan bergabung ke dalam pemerintahan yang baru. Politisi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko, menyatakan bahwa PKS telah lama menjadi teman sejati bagi Partai Gerindra, terutama dalam berbagai pemilihan presiden sebelumnya seperti tahun 2014 dan 2015.
Hendarsam menegaskan bahwa perselisihan yang terjadi dalam Pilpres 2024 hanyalah masalah strategi belaka. Terkait dengan absennya Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara halalbihalal PKS baru-baru ini, Hendarsam menyatakan bahwa hal tersebut tidak menunjukkan adanya masalah tertentu. Prabowo tidak dapat hadir karena memiliki acara keluarga yang tidak bisa ditinggalkan, dan undangan halalbihalal PKS kepada Gerindra bersifat umum, bukan khusus kepada Prabowo.
Meskipun hingga saat ini belum ada komunikasi resmi dari PKS terkait bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, namun gestur dari para kader dan elit PKS sudah menunjukkan keinginan tersebut. Sejarah panjang kerjasama antara PKS dan Gerindra membuat Hendarsam yakin bahwa PKS merupakan mitra lama yang dapat diandalkan.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, menyatakan bahwa PKS siap untuk menjadi oposisi maupun koalisi dalam pemerintahan yang akan datang. PKS telah memiliki pengalaman baik sebagai bagian dari koalisi maupun sebagai oposisi selama bertahun-tahun, sehingga pilihan untuk menjadi oposisi atau koalisi setelah Pilpres hanyalah masalah teknis.
Dengan demikian, baik PKS maupun Gerindra siap untuk menjalani dinamika politik yang akan terjadi ke depan.