Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya(PMJ) menyatakan bahwa penanganan kasus taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara berinisial P(19) yang diduga dianiaya senior, ditangani oleh Polres Metro Jakarta Utara. Kasus ini dibackup pelaksanaannya oleh Polda Metro Jaya.
Kedatangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, ke kampus STIP Marunda dilakukan untuk melakukan pengecekan lokasi kejadian perkara meninggalnya taruna angkatan 2023 dari Bali. Beberapa orang telah dicurigai sebagai pelaku, tetapi kepastian akan ditentukan setelah semua keterangan dan bukti terkumpul.
Proses penyelidikan melibatkan wawancara dengan dugaan pelaku dan saksi lainnya untuk mendalami kejadian tersebut. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan penelusuran dan koordinasi dengan pihak kampus terkait kasus tersebut.
Dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum senior tingkat dua dalam kegiatan yang menyebabkan korban tewas sedang didalami. Pihak kepolisian telah memeriksa 10 orang saksi dan proses pemeriksaan masih berlangsung untuk menyusun kronologi kejadian.
Seluruh bukti akan dikumpulkan dan CCTV akan digunakan sebagai alat bukti untuk mengungkap rangkaian peristiwa tersebut. Menteri Perhubungan telah meminta taruna untuk meninggalkan budaya kekerasan dan pihak STIP menegaskan bahwa budaya kekerasan sudah tidak ada di kampus mereka.
Artikel ini ditulis oleh Mario Sofia Nasution dan disunting oleh Guido Merung.© ANTARA 2024.