Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diisi dengan kegiatan bakti sosial (baksos) dan seminar agar lebih bermanfaat bagi masyarakat dibandingkan dengan aksi demonstrasi.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Nasional (DPC SPN) Kabupaten Lebak, Sidik Uen di Rangkasbitung, Lebak, menyatakan bahwa pihaknya bersama pekerja buruh pada peringatan May Day melakukan kegiatan baksos donor darah dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kegiatan baksos dilakukan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat, seperti donor darah bagi pasien yang membutuhkan ketersediaan darah guna penyembuhan penyakit. Peringatan May Day di Papanggo Citeras Rangkasbitung dihadiri sekitar 500 buruh, dengan 47 orang menjadi pendonor.
Selain baksos donor darah, juga dilakukan kegiatan baksos dengan memberdayakan pelaku UMKM untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Acara juga mencakup seminar Hari Buruh Internasional dengan tema “Bertukar Pikiran Mengolah Perkataan dan Melaksanakan Niat”, dihadiri oleh nara sumber dari Kesbangpol, Disnaker, Polri, dan SPN.
Sidik menyatakan bahwa melalui kegiatan baksos dan seminar tersebut, tujuannya adalah memberi manfaat bagi masyarakat Lebak. Pada peringatan Hari Buruh Internasional, para buruh juga menuntut pencabutan UU Cipta Kerja, penghapusan outsourcing, dan penolakan upah murah.
Selain itu, para buruh juga meminta Penjabat Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, untuk memberikan tindakan tegas terhadap perusahaan yang belum membayar Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2024 sebesar Rp 2.978.764, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Banten nomor 561/Kep.293-Huk/2023.
Kapolres Lebak, AKBP Suyono, mengapresiasi para buruh yang tergabung dalam SPN di daerah tersebut atas kegiatan baksos pada peringatan Hari Buruh Internasional, dengan harapan kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
