Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah untuk memperhatikan perkembangan harga beberapa komoditas penting seperti daging ayam, bawang merah, telur, dan jagung karena hal ini berdampak langsung pada laju inflasi.
Menurut Tito, bawang merah menjadi perhatian khusus karena tren kenaikan harganya yang cukup tajam terjadi di 314 kabupaten/kota dari total 512 kabupaten/kota di Indonesia. Produksi bahan pangan yang menurun di beberapa wilayah juga menjadi faktor penyebab inflasi yang meningkat.
Tito menilai perlu adanya mekanisme khusus untuk mengatur penyerapan jagung yang sedang panen dan pengeringannya agar optimal. Meskipun angka inflasi saat ini masih terkendali sebesar 3,05 persen, Tito tetap mengingatkan agar pemerintah daerah waspada terhadap segala faktor yang dapat memicu kenaikan inflasi.
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro, Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir, serta sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait seperti BPS, Bapanas, dan Kementerian Pertanian. Para kepala daerah dan Forkopimda juga turut hadir secara daring dalam rapat tersebut.
Meskipun target inflasi tahun ini adalah 2,5 persen plus minus 1 persen, Tito mengingatkan agar tidak terlena dengan angka 3,05 persen yang saat ini tercapai. Waspada terhadap faktor-faktor yang dapat memicu kenaikan inflasi tetap menjadi hal yang harus diutamakan.