Pada Minggu, 28 April 2024, Thailand sedang berusaha meningkatkan pariwisata di kawasan Asia Tenggara dengan mengenalkan skema visa baru yang mirip dengan visa Schengen. Thailand mengajak lima negara tetangga, yaitu Kamboja, Malaysia, Myanmar, Vietnam, dan Laos, untuk bergabung dalam sistem tersebut dengan harapan memudahkan akses ke negara-negara tersebut dari Thailand.
Perdana Menteri Thailand telah mengajukan rencana untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan hingga mencapai 80 juta per tahun pada 2027. Sistem visa gaya Schengen di Asia Tenggara ini bertujuan menarik wisatawan dengan pengeluaran lebih besar dari negara-negara jauh.
Pembicaraan dengan para pemimpin negara tetangga berjalan baik, karena keenam negara tersebut dikunjungi oleh sekitar 70 juta wisatawan tahun lalu, dengan Thailand dan Malaysia menjadi tuan rumah bagi sebagian besar jumlah wisatawan tersebut. Thailand menghadapi tantangan ekonomi yang serius, dan popularitasnya di kalangan wisatawan sangat penting bagi negara ini karena industri pariwisata menyumbang sekitar 12 persen perekonomian dan 20 persen lapangan kerja.
Negara-negara lain yang akan dimasukkan dalam skema Schengen juga diharapkan akan mendapat manfaat dari peningkatan pariwisata ini. Saat ini, warga Eropa dapat mengunjungi Thailand dengan bebas visa selama 30 hari, dengan opsi perpanjangan dengan biaya tambahan dan hanya di lokasi tertentu.
