Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan seluruh pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk terus menjaga inflasi di tengah kondisi global yang tidak stabil.
Hal ini disampaikan Tito pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin.
“Kita tahu bahwa perang Rusia-Ukraina masih berlangsung, dan itu dampaknya Rusia itu energinya ke Eropa, sehingga yang terpukul inflasi karena energi itu lebih banyak negara-negara Eropa yang mengimpor dari Rusia,” kata Tito.
Instabilitas global dapat berdampak kepada perekonomian negara. Dampaknya lebih kepada persoalan pangan, terutama terkait dengan pasokan gandum. Ukraina merupakan pemasok gandum terbesar bagi Indonesia dan perang kedua negara itu berdampak terhadap harga gandum dan produk olahannya.
Ketegangan antara Israel dan Iran di kawasan Timur Tengah juga patut dikhawatirkan karena berpengaruh terhadap situasi dalam negeri, terutama terkait dengan kelancaran operasional di Selat Hormuz yang penting bagi pengangkutan minyak dunia.
Inflasi nasional pada bulan Maret 2024 sebesar 3,05 persen secara year on year, masih sesuai dengan target pemerintah. Namun, mengingat ketidakstabilan perekonomian global, Tito menekankan pentingnya menjaga tingkat inflasi agar tetap dalam batas yang ditetapkan.
Koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemda menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas inflasi. Semua daerah diminta untuk benar-benar menjaga tingkat inflasi masing-masing.
Artikel ini disusun oleh Narda Margaretha Sinambela dan disunting oleh Riza Mulyadi.
