Polres Kubu Raya telah mengungkap dua kasus pembunuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di wilayah Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) dalam satu minggu terakhir.
Seorang ibu rumah tangga di Desa Sungai Asam tewas setelah diduga menerima pukulan berulang-ulang dari suaminya sendiri. Kasus lain adalah pembunuhan mantan istri yang dilakukan oleh suami di Jalan Adisucipto Gang Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
Kedua kasus tragis ini dipicu oleh emosi dan rasa sakit hati para pelaku akibat perlakuan korban, yang menyebabkan mereka mengambil tindakan ekstrem dengan merenggut nyawa korban.
Tragedi pertama terjadi di Desa Sungai Asam, Dusun Ambangah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Motif dari kekerasan ini bermula saat korban, Linda, meninggalkan rumah keluarga suaminya tanpa pemberitahuan, yang membuat suaminya merasa malu di hadapan keluarganya. Sikap Linda ini menyulut emosi suaminya, yang akhirnya melakukan penganiayaan berat terhadapnya di jalan.
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Anton Sujarwo, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat kekerasan brutal yang dia terima. Pelaku menyatakan penyesalan atas tindakannya, namun tetap akan dihadapkan pada proses hukum sesuai Pasal 44 ayat 1, ayat 2 Jo Pasal 5 huruf a Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Tragedi kedua terjadi di Jalan Adisucipto karena cekcok antara korban, Fitri Amalia, dan tersangka akibat omongan kasar korban yang meminta uang untuk membayar hutang. Tersangka tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut, sehingga terlibat cekcok yang berujung pada pembunuhan. Tersangka membunuh korban dengan cara mencekik dan menusuknya di leher.
Pembunuhan itu terjadi akibat emosi tersangka yang dipicu oleh omongan kasar korban, meskipun tidak direncanakan sebelumnya. Kasus ini juga akan menghadapkan tersangka pada proses hukum yang berlaku.
Kasus-kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya mengelola emosi dan komunikasi yang sehat dalam rumah tangga untuk mencegah terjadinya kekerasan dan tindakan ekstrem yang dapat merenggut nyawa orang lain.