Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa penanganan kasus pornografi anak harus dilakukan secara menyeluruh melalui pembentukan satuan tugas yang melibatkan kementerian dan lembaga terkait. Hal ini bertujuan untuk melindungi setiap warga negara dari dampak pornografi di Tanah Air.
Menurut National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), Indonesia memiliki lebih dari 5.000.000 temuan konten pornografi anak. Data ini menempatkan Indonesia sebagai peringkat empat di dunia dan peringkat dua di Asia Tenggara.
Rerie menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, mulai dari pencegahan, penanganan, hingga penegakan hukum terkait kasus pornografi anak. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektoral antara kementerian dan lembaga terkait dalam penanganan kasus tersebut.
Legislator Jawa Tengah II berharap adanya komitmen tinggi dari pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah dalam penanganan kasus pornografi anak demi masa depan bangsa yang lebih baik. Ia menyampaikan bahwa investasi dalam kualitas SDM nasional merupakan hal yang penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Rerie menegaskan pentingnya konsistensi dalam meningkatkan kualitas SDM nasional guna menciptakan generasi penerus yang berdaya saing. Ia berharap bahwa proses tumbuh kembang anak bangsa dapat berjalan sesuai harapan dan nilai-nilai warisan bangsa tetap dijunjung tinggi.
Artikel ini ditulis oleh Fianda Sjofjan Rassat dan diedit oleh D.Dj. Kliwantoro. Copyright © ANTARA 2024