Jajaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan kunjungan ke rumah duka salah satu peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kayla Nur Sifa di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu. Kepala BPIP Yudan Wahyudi menyampaikan belasungkawa dan mendoakan keluarga agar bersabar dan tegar dalam menghadapi ujian tersebut.
Yudan menyatakan bahwa meninggalnya Kayla dalam keadaan bertugas merupakan ujian yang dihadapi. Tujuan Kayla untuk menjadi Paskibraka dianggap mulia dan patut diapresiasi karena menunjukkan kemauan, nasionalisme, dan cinta yang tinggi terhadap Indonesia.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Prakoso, berharap perjuangan Kayla memberikan inspirasi kepada generasi muda lain yang mengikuti seleksi Paskibraka. Prakoso juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian Kayla.
Orang tua Kayla, Cecep Suryatna, menerima kepergian putrinya dengan ikhlas dan pasrah, menganggapnya sebagai takdir Allah yang harus diterima tanpa tuntutan apapun. Mereka mengucapkan terima kasih kepada BPIP atas kunjungan dan doa-doa untuk Kayla.
Rombongan BPIP memberikan santunan kepada keluarga Kayla sebagai bentuk perhatian dan komitmen BPIP sebagai koordinator program Paskibraka Nasional. Kayla Nur Sifa adalah peserta seleksi Paskibraka tingkat Kabupaten Sukabumi dari SMAN 1 Cisaat Sukabumi, dan meninggal setelah mengikuti tes fisik. Kayla aktif dalam kegiatan Pramuka dan Paskibra sejak kecil, dengan cita-cita menjadi polisi wanita (Polwan).
Artikel ini disusun oleh Narda Margaretha Sinambela dan diedit oleh Laode Masrafi, dimiliki oleh ANTARA tahun 2024.
