Kemenkes RI menyebutkan bahwa dalam skrining kesehatan jiwa menggunakan kuesioner PHQ-9, sebanyak 22,4 persen dari 12.121 mahasiswa PPDS di 28 rumah sakit vertikal mengalami gejala depresi. Dari 22,4 persen itu, 0,6 persen mengalami depresi berat, 1,5 persen depresi sedang-berat, 4 persen depresi sedang, dan 16,3 persen dengan gejala depresi ringan.
Profesor Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, menyebutkan bahwa depresi pada mahasiswa PPDS tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Menurutnya, angka depresi pada mahasiswa PPDS di luar negeri cenderung lebih tinggi, dengan rata-rata 28,8 persen berdasarkan berbagai penelitian di berbagai tempat.
