27.6 C
Jakarta
HomePolitikPrabowo dan Budaya Banyumasan

Prabowo dan Budaya Banyumasan

Kepemimpinan Prabowo Subianto diuji dalam situasi krisis, di mana kualitas seorang pemimpin terlihat dari cara dia mengatasi situasi dengan tenang dan tanpa gejolak. Figur Prabowo sangat terkait dengan Kopassus, tempat dia menghabiskan sebagian besar karir militernya. Latar belakang kultural Prabowo sebagai orang Banyumasan bisa ditelusuri dari ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom dan intelektual. Tradisi Banyumas memiliki pengaruh pada perilaku warga pendukungnya yang dianggap lebih terbuka dan egaliter.

Prabowo lahir dari keluarga dengan tradisi Banyumasan, yang berkembang di wilayah eks Keresidenan Banyumas. Dialek Banyumasan tidak memiliki strata yang jelas, hal ini memengaruhi perilaku dan komunikasi warga Banyumas. Di masa lalu, wilayah Banyumasan merupakan sumber rekrutmen anggota KNIL, yang kemudian melahirkan tradisi perwira Banyumasan dalam sejarah militer Indonesia.

Prabowo, sebagai seorang Presiden RI, mengikuti jejak keluarga dengan latar belakang kebudayaan Banyumasan. Pengalaman penting bagi Prabowo adalah saat peristiwa penggantian baret dari Baret Merah Kopassus menjadi Baret Hijau Kostrad. Prabowo menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam menghadapi situasi kritis ini, menjaga semangat anak buahnya dan memastikan perubahan berjalan lancar.

Sebagai mantan Komandan Kopassus, Prabowo bergabung dengan sejumlah mantan pimpinan Kopassus lainnya yang terlibat dalam politik Indonesia kontemporer. Seperti Sarwo Edhi Wibowo, Prabowo juga mencari jalur lain setelah tidak aktif di militer, seperti menjadi Presiden RI dan bergabung di partai politik.

Kebumen, tempat asal keluarga Prabowo, memiliki makna khusus bagi Prabowo dan keluarganya. Hubungan Prabowo dengan tradisi Banyumasan terasa kuat, terlihat dari nama-nama dalam keluarga dan bisnis keluarganya. Prabowo selalu menjaga koneksi dengan Banyumas, tempat asal keluarganya, untuk fokus dalam menulis atau melakukan aktivitas intelektual.

Kisah Prabowo dan keterkaitannya dengan tradisi Banyumasan memberikan gambaran yang menarik tentang bagaimana latar belakang kultural bisa berdampak pada jalan hidup seseorang, termasuk dalam karir dan kepemimpinan.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer