Polda Papua Barat melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap insiden bentrok antara personel Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong dengan anggota Brimob Polda Papua Barat Batalyon B Sorong. Kapolda Papua Barat, Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus tersebut dengan serius dan akan memberikan sanksi tegas kepada anggota yang terbukti bersalah.
Penyelidikan ini dilakukan untuk menemukan akar permasalahan dan akan diikuti oleh tindakan disiplin terhadap anggota yang terlibat. Kapolda juga meminta maaf kepada TNI AL atas kejadian tersebut dan berharap agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. Dia juga menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik antara Polri dan TNI, terutama menjelang agenda nasional seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024.
Menurut Kapolda, insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman antara kedua belah pihak dan menyebabkan kerusuhan di Pelabuhan Sorong. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak TNI yang berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama.
Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda TNI Hersan, juga mengecam insiden tersebut dan menegaskan dukungan penuh kepada Polda Papua Barat dalam menindak anggota Polri yang terlibat. Perkelahian antara aparat menyebabkan sejumlah luka-luka di antara personel Polri dan TNI AL, serta merusak sejumlah fasilitas di sekitar Pelabuhan Sorong.
Dengan komitmen dan kerjasama yang baik antara Polri dan TNI, diharapkan kasus seperti ini dapat diselesaikan dengan tepat dan tidak terulang di masa depan. Tindakan tegas terhadap anggota yang terlibat diharapkan dapat menjadi pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.