30.5 C
Jakarta
HomePolitikPentingnya Membangun Sinergi TNI-Polri di Papua

Pentingnya Membangun Sinergi TNI-Polri di Papua

Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menegaskan bahwa sinergisitas TNI dan Polri harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan di Papua, terutama setelah serangan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyebabkan kematian Danramil 1703-04 Aradide Letda Inf. Oktovianus Sogalrey.

Menurut Ngasiman Djoyonegoro, yang akrab disapa Simon, lembagakan sinergisitas antara TNI dan Polri merupakan langkah yang penting dan mendesak dalam menghadapi situasi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan peran masing-masing institusi dengan lebih jelas dan memperkuat tugas pokok serta fungsi dari kedua lembaga.

“Saat ini, kita perlu memperkuat peran TNI dalam operasi teritorial dan pengamanan perbatasan dengan prosedur yang lebih responsif sesuai dengan kondisi perang yang sedang terjadi,” ujar Simon. Di sisi lain, kepolisian juga perlu meningkatkan operasi pengamanan terhadap masyarakat sipil.

Simon juga menekankan pentingnya menetapkan prosedur operasi yang sesuai dengan kondisi perang yang sedang terjadi di Papua saat ini. Tanpa langkah-langkah yang tepat, kedaulatan NKRI akan terus terancam oleh kelompok separatis tersebut.

Selain itu, Simon juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, dan strategi operasi lapangan oleh TNI untuk menghadapi kondisi yang unik di Papua. Hal ini membutuhkan kolaborasi yang erat antara TNI, Polri, dan intelijen di lapangan.

Dalam insiden terakhir di Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Danramil 1703-04 Aradide Letda Inf. Oktovianus Sogalrey tewas karena ditembak oleh anggota OPM. Hal ini menunjukkan bahwa situasi di Papua semakin memanas dan bukan lagi hanya masalah HAM, tetapi sudah mencapai level perang antara kelompok separatis dengan institusi pertahanan negara.

Simon menekankan bahwa OPM telah merencanakan dengan rinci serangan terhadap institusi pertahanan negara, menunjukkan bahwa mereka telah menggunakan senjata, taktik, strategi, intelijen, dan infrastruktur perang. Kelompok separatisme tersebut juga diduga didukung oleh pihak asing yang memiliki agenda tersendiri.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer