Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak seluruh partai politik untuk kembali bersatu atau rekonsiliasi ke dalam koalisi pemerintahan ke depan. Menurut Bamsoet, filosofi demokrasi di Indonesia tidak mengenal oposisi karena bangsa ini menganut demokrasi gotong royong. Proses periksa dan timbang (check and balance) dapat dilakukan tanpa oposisi, melalui mekanisme sistem hukum ketatanegaraan yang ada.
“Mushawarah untuk mufakat menjadi ciri khas berdemokrasi di Indonesia. Kita ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong. Ini adalah momentum yang tepat untuk kita semua para elite politik mengakhiri dan menutup celah adu domba sesama anak bangsa atas nama demokrasi, namun mengancam keutuhan bangsa,” kata Bamsoet.
Bamsoet juga mengingatkan para politikus agar tidak membawa perasaan yang berlarut-larut karena di dunia politik, semua pemain harus kembali bersatu setelah sebuah permainan selesai. Dia menyampaikan bahwa dalam politik, kita bisa mati berkali-kali dan hidup berkali-kali.
Usai menghadiri gelar griya (open house) di kediaman Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani, di Jakarta, Bamsoet berharap pertemuan antara Rosan Roeslani dan Arsjad Rasjid bisa menjembatani partai politik yang mendukung Prabowo dan Ganjar untuk bersatu dalam pemerintahan ke depan.
“Para pemimpin partai politik pun mau untuk bergabung dan menyatukan langkah dengan pemerintahan yang baru agar lebih mudah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
Bamsoet menegaskan dukungan penuhnya jika Presiden terpilih Prabowo Subianto merangkul semua partai politik untuk masuk dalam koalisi. Dia juga berharap agar semua partai politik yang bertarung pada Pemilu 2024 dan masuk di dalam parlemen bisa bergabung ke dalam koalisi pemerintah agar pemerintahan bisa berjalan lebih baik dan efektif.
