Pengamat politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, menyatakan bahwa gelar griya di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini dapat menjadi kesempatan untuk memperbaiki hubungan pasca-Pemilu 2024. Menurutnya, momen ini bisa menjadi saat yang baik untuk merajut kembali hubungan yang kurang baik setelah pemilihan legislatif dan presiden. Termasuk dalam upaya merajut hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Cecep menekankan pentingnya rekonsiliasi antara keduanya, mengingat beberapa pernyataan ofensif yang diucapkan oleh elite PDIP terhadap Jokowi. Pertemuan antara Megawati dan Jokowi di gelar griya hari ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk rekonsiliasi di masa depan.
Meskipun demikian, Cecep meyakini bahwa kemungkinan kehadiran Megawati dalam acara tersebut sangat kecil. Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia telah mengajak tokoh politik pendukung maupun kritikus Jokowi untuk hadir dalam acara tersebut sebagai bentuk kebersamaan dalam suasana Idul Fitri.
Istana Kepresidenan juga menyatakan siap menyambut kehadiran presiden dan wakil presiden terdahulu, termasuk Megawati Soekarnoputri. Acara gelar griya Idul Fitri juga terbuka bagi mantan pejabat dan masyarakat umum yang ingin menghadiri acara tersebut. Istana Presiden menyediakan pelayanan khusus mulai dari proses masuk hingga acara bersalaman dengan Presiden.
Tidak ada undangan khusus yang disiapkan untuk acara gelar griya tahun ini. Istana Presiden terbuka untuk kedatangan tamu penting dan masyarakat umum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Acara dimulai pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Pengamat: Hal positif bila pemimpin bangsa bermaafan pada Lebaran, Momen Idul Fitri bisa jadi ajang silaturahim banyak pihak, Presiden gelar “open house” untuk warga di Istana Jakarta saat Lebaran.
Penulis: Rio Feisal
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024