Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, menyatakan bahwa Idul Fitri tidak hanya merupakan perayaan keagamaan, tetapi juga waktu yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan seperti religiusitas, persatuan, toleransi, gotong royong, dan nasionalisme. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, umat Islam dapat berperan aktif dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Idul Fitri juga dianggap sebagai kesempatan untuk merenungkan amalan-amalan yang telah dilakukan sepanjang tahun. Umat Islam diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan menjadi individu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Dalam konteks kebangsaan, Idul Fitri diharapkan dapat menjadi waktu untuk memperbaiki kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara, meningkatkan nilai-nilai karakter, serta memperkuat budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila.
Jazuli menjelaskan bahwa Idul Fitri mengajarkan manusia untuk menjadi makhluk spiritual dan religius, dengan beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama. Selain itu, momen ini juga dipandang sebagai kesempatan untuk memperkuat persatuan bangsa, melalui silaturahim yang melintasi berbagai perbedaan.
Tradisi zakat fitrah, infak, dan sedekah yang dilakukan saat Idul Fitri dianggap sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Hal ini juga menjadikan momen tersebut sebagai ajang untuk meneguhkan semangat kebangsaan dan nasionalisme, serta menghadapi berbagai tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi informasi.
Jazuli menegaskan pentingnya untuk menjaga jati diri dan karakter bangsa Indonesia, agar tidak mudah terpengaruh oleh “isme-isme” asing yang mungkin merusak nilai-nilai nasional. Oleh karena itu, momentum Idul Fitri diharapkan mampu memperkuat jati diri dan kebangsaan bangsa Indonesia.
