Liputan6.com, Jakarta – Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1445 H segera tiba. Dalam menyambut hari kemenangan, umat Muslim biasanya mengumandangkan takbir sepanjang malam atau biasa disebut takbiran.
Memperbanyak membaca takbir adalah salah satu sunnah yang dianjurkan. Anjuran membaca takbir Idul Fitri dimulai sejak masuk malam 1 Syawal sampai imam shalat Id sudah takbiratul ihram bagi yang berjamaah, atau sampai seseorang takbir shalat Id bagi yang tidak berjamaah.
Melansir NU Online, dijelaskan bahwa bacaan takbir Idul Fitri dibagi menjadi dua, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal.
Takbir muqayyad adalah takbir yang dianjurkan dibaca setiap setelah shalat, baik shalat fardhu ataupun sunnah. Sementara takbir mursal adalah takbir yang dibaca kapan saja dan di mana saja.
Saat takbiran, kalimat takbir dilafalkan sebanyak tiga kali, sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Artinya:
“Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”
Selain tiga takbir ini, bisa pula ditambahkan dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na’budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.