Home Resep Ketupat: Menu Paling Populer Selama Hari Raya Idul Fitri Dikembangkan dari Sejarahnya

Ketupat: Menu Paling Populer Selama Hari Raya Idul Fitri Dikembangkan dari Sejarahnya

0

Pada Rabu, 10 April 2024 – 06:06 WIB, dalam budaya Indonesia yang beragama Muslim, lebaran atau Idul Fitri selalu dirayakan dengan makanan khas yang disebut ketupat. Ketupat merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan anyaman janur kuning dan biasanya disajikan bersama dengan makanan lain, terutama opor ayam.

Selain sebagai makanan khas, ketupat juga mengandung banyak tradisi di dalamnya. Salah satunya adalah lebaran ketupat, yang dikenal sebagai lebaran kecil dan diadakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Menurut Malay Annal yang dikutip dari Historia, H.J de Graaf menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah di abad ke-15, ketupat digunakan sebagai simbol perayaan hari raya Islam. Penggunaan janur sebagai bungkus ketupat mencerminkan identitas masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa.

Tradisi penggunaan ketupat sebagai simbol lebaran terus berkembang, terutama saat Sunan Kalijaga menggunakan ketupat untuk menyebarkan ajaran Islam. Penyelenggaraan lebaran ketupat dilakukan pada tanggal 8 Syawal, sepekan setelah Idul Fitri dan setelah menjalani puasa Syawal selama enam hari.

Masyarakat pesisir, khususnya yang melakukan pertanian, menggunakan ketupat dalam tradisi selametan yang ditujukan kepada Dewi Kemakmuran yang juga dikenal sebagai Dewi Sri. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah panen hasil pertanian. Dewi Sri dihormati sebagai Dewi yang paling penting dan tinggi bagi masyarakat agraris sejak zaman kerajaan kuno seperti Majapahit dan Padjajaran.

Penggunaan ketupat dalam upacara keagamaan juga terjadi pada masa Kerajaan Demak dan Mataram Islam. Keraton di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon menyelenggarakan upacara selametan seperti sekaten atau grebeg mulud untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di mana ketupat menjadi bagian penting dari upacara tersebut.

Hingga saat ini, keraton di Ubud Bali juga masih mempertahankan tradisi menyajikan ketupat sebagai makanan khas Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa ketupat tetap menjadi bagian penting dalam berbagai upacara keagamaan, baik dalam tradisi Islam, Hindu, maupun kepercayaan lokal.

Ketupat tidak hanya populer di Pulau Jawa, tetapi juga telah dikenal luas di berbagai wilayah di Indonesia. Banyak makanan khas daerah yang menggunakan ketupat sebagai pelengkap, seperti kupat tahu (Sunda), kupat glabet (Tegal), coto Makassar, ketupat sayur (Padang), sate Padang, laksa (Cibinong), doclang (Cirebon), gado-gado, sate ayam, dan bahkan bakso.

Penggunaan ketupat dalam tradisi masyarakat Nusantara, terutama masyarakat pesisir dan agraris, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan identitas Indonesia.

Source link

Exit mobile version