Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Basarah mengatakan Idul Fitri menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri dalam rangka memperbaiki kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Basarah menyoroti pentingnya memanfaatkan momen Idul Fitri dengan penuh kesucian untuk saling memperbaiki kehidupan kemanusiaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan.
Dia juga mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk Presiden Joko Widodo, untuk merenungkan makna semangat halalbihalal yang pernah diterapkan oleh Presiden Soekarno di Istana Negara pada tahun 1948. Basarah menjelaskan bahwa halalbihalal pertama kali diadakan atas saran dari tokoh Nahdlatul Ulama, Kiai Haji Wahab Hasbullah, dengan tujuan untuk meredam konflik di kalangan elit politik pada masa itu yang mengancam persatuan bangsa.
Menurut Basarah, keputusan untuk melaksanakan halalbihalal saat itu berhasil menyelamatkan Indonesia yang baru berusia tiga tahun dari potensi konflik antar elit politik. Dengan duduk bersama dan saling memaafkan, para tokoh politik pada waktu itu berhasil menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.
Dalam konteks bahasa Arab, Basarah menjelaskan bahwa kata “halal” memiliki tiga makna, yaitu mengurai kekusutan, menempati atau menyimpan, dan keberlanjutan dari suatu hal. Dari sinilah konsep halalbihalal diambil, di mana setelah melakukan introspeksi atas kesalahan yang telah terjadi, kita saling memaafkan dan melihat kesalahan tersebut sebagai hal yang sudah berlalu.
Basarah juga mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 Hijriah kepada seluruh umat Muslim, sembari meminta maaf atas segala kesalahan yang mungkin telah dilakukan. Selamat Idul Fitri 1445 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin.