Menghadapi perubahan fisik dan hormonal selama masa kehamilan merupakan pengalaman yang luar biasa bagi seorang ibu. Dalam perjalanan ini, dukungan dan pemahaman dari orang-orang terdekat, terutama pasangan, dapat menjadi kunci untuk membantu sang ibu menjalani proses ini dengan lebih nyaman dan tenang.
Selama masa kehamilan, seorang ibu akan mengalami perubahan hormon yang dapat memicu perasaan-perasaan sedih, marah, atau bahkan khawatir yang berlebihan. Lieke menyarankan bahwa, “Ketika ibu mulai merasa emosinya terganggu, sering merasa sedih, lelah, atau marah, sang ayah bisa membantu dengan memberikan pijatan. Hal itu pasti akan membuat istrinya senang.”
Selain itu, pelukan dan elusan juga dapat membantu menenangkan sang ibu. Perubahan fisik selama kehamilan juga dapat membuat ibu merasa kurang nyaman, terutama saat memasuki trimester ketiga. Dalam kondisi perut yang sudah sangat besar dan sulit untuk bergerak, sang ibu mungkin akan merasa takut bahwa pasangannya mungkin tidak akan mencintainya lagi.
Lieke menjelaskan, “Ada perasaan-perasaan seperti itu terutama di trimester ketiga, terutama jika ibu mengalami preeklamsia yang membuat berat badannya naik secara signifikan.” Tugas sang ayah adalah memberikan dukungan emosional berupa afirmasi, penguatan, dan bantuan agar ibu selalu merasa nyaman sepanjang waktu.