Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) R Wijaya Dg Mapasomba berpendapat bahwa penjelasan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) sangatlah logis. Menurut Wijaya, penjelasan Airlangga sangat komprehensif karena didukung oleh data-data yang menunjukkan bahwa program bansos sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Wijaya menilai bahwa peningkatan penyaluran bansos dilakukan sebagai upaya mitigasi terhadap bencana El Nino yang berdampak pada produksi pangan, khususnya beras. Hal ini menyebabkan kenaikan harga pangan yang dapat berdampak kepada masyarakat miskin dan rentan. Menurut Wijaya, langkah-langkah yang diambil oleh Airlangga dalam hal ini sangatlah tepat dan sesuai dengan tugasnya sebagai Menko Perekonomian.
Dalam sidang PHPU di MK, Airlangga berhasil membuktikan bahwa pemberian bansos sesuai dengan regulasi yang berlaku. Di tengah kondisi produksi padi yang menurun, harga beras internasional yang meningkat, dan inflasi yang naik, kebijakan pemberian bansos merupakan langkah yang logis. Wijaya menegaskan bahwa tudingan yang menyebut program bansos sebagai faktor kemenangan bagi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidaklah benar, karena Airlangga telah menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Sebelumnya, Airlangga bersama dengan beberapa Menteri lainnya memberikan keterangan dalam sidang lanjutan PHPU di MK. Mereka dimintai keterangan terkait program bansos yang dilakukan pemerintah dalam upaya untuk membantu masyarakat. Airlangga menegaskan bahwa koordinasi antar Menteri dilakukan untuk menyampaikan keterangan yang akurat dan sesuai dengan fakta yang ada.
Artikel ini disusun oleh Fauzi dan disunting oleh Imam Budilaksono.
