Prof. Widya Setiabudi Sumadinata, seorang Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran, menyatakan bahwa modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) menjadi tugas utama bagi Kepala Staf Angkatan Udara yang baru dilantik, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. “Modernisasi alutsista merupakan tantangan besar, tidak hanya dari segi anggaran, tetapi juga dalam proses pengadaan yang rentan terhadap penyalahgunaan karena terdapat aspek bisnis di dalamnya,” kata Prof. Widya.
Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Prof. Widya, Marsekal Tonny harus dapat berkoordinasi dengan matra darat dan laut untuk membangun sistem pertahanan negara yang sesuai dengan karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan.
Selain itu, Prof. Widya menekankan pentingnya kemitraan dengan negara-negara kuat dalam kawasan Indo-Pasifik, namun hal ini harus sejalan dengan visi misi pertahanan presiden terpilih periode 2024-2029. Menurutnya, Marsekal TNI Tonny memiliki rekam jejak akademis dan pengalaman militer yang bagus, sehingga dirinya dianggap mumpuni untuk menjabat sebagai KSAU.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Marsekal TNI Tonny sebagai KSAU berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 20/TNI/Tahun 2024, menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun. Marsekal TNI Fadjar menjabat sebagai KSAU sejak 20 Mei 2020, bersamaan dengan penunjukan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Kepala Staf Angkatan Laut.
Penggantian KSAU ini dilakukan karena masa pensiun yang akan dijalani oleh Marsekal TNI Fadjar. Marsekal TNI Fadjar dan Laksamana TNI Yudo Margono dilantik berdasarkan Keputusan Presiden yang menetapkan pemberhentian dan pengangkatan KSAL dan KSAU, serta kenaikan pangkat dalam golongan Perwira Tinggi TNI.