Kunjungan kerja Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ke Beijing, China, dinilai sebagai langkah strategis untuk meredakan ketegangan di wilayah Asia Timur oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
Menurut Meutya Hafid, kawasan-kawasan dengan potensi konflik seperti Laut China Selatan, Laut China Timur, Semenanjung Korea, dan Selat Taiwan membutuhkan peran China dan Indonesia dalam menjaga kestabilan keamanan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Meutya menekankan bahwa Indonesia ingin menempatkan dirinya dalam menghadapi dinamika dan tantangan di Indo-Pasifik melalui kunjungan Prabowo Subianto ke China. Dia juga menyambut baik komitmen Prabowo dalam melanjutkan arah kebijakan politik luar negeri Presiden Joko Widodo.
Dia menyoroti ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping kepada Prabowo sebagai presiden terpilih Indonesia dan permintaan untuk menyampaikan salam kepada Presiden Joko Widodo sebagai bentuk tata krama diplomasi antara kedua negara sahabat.
Selain itu, ucapan tersebut juga menunjukkan pengakuan dari China bahwa Indonesia merupakan mitra strategis di kawasan, yang akan menjadi modal bagus bagi Indonesia di bawah pemerintahan baru nanti.
Kunjungan Prabowo ke China pada 31 Maret-2 April 2024, sebagai kunjungan pertamanya ke luar negeri sebagai presiden terpilih RI, juga melibatkan pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan Menteri Pertahanan China Laksamana Dong Jun.
Dalam kunjungannya ke China, Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi dari Kemhan RI, termasuk putranya Ragowo Hediprasetyo, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sugiono, dan sejumlah pejabat lainnya seperti Asisten Khusus Menhan, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, Direktur Jenderal Rencana Pertahanan, Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, dan Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI.