Pada Senin, 25 Maret 2024, beberapa penelitian dari sejumlah Universitas Nasional di Indonesia menunjukkan bahwa generasi muda saat ini rentan kehilangan identitas kebangsaan sebagai warga Indonesia. Mereka cenderung kehilangan rasa nasionalisme dan jati diri karena terlalu banyak mempengaruhi budaya dari luar.
Gita Yohanna Thomdean, seorang pegiat Kie Seni, menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi ini. Dia menyampaikan bahwa Indonesia yang kaya akan budaya dapat mengalami krisis akibat pengaruh budaya asing yang terlalu dominan. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengatasi fenomena ini, Pemuda Kie Seni di Cartoon Village Sidareja, Purbalingga, Jawa Tengah, meluncurkan program “Paket Petualangan Hidup Di Desa” (#liveinthevillage) yang bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya kepada generasi muda.
Dalam program ini, peserta akan mendapatkan pengalaman hidup bersama masyarakat desa, belajar nilainilai luhur nenek moyang Nusantara seperti gemati, teposeliro, hormat-menghormati, dan musyawarah mufakat. Mereka akan terlibat dalam berbagai kegiatan sehari-hari masyarakat seperti membuat gula jawa, menggembala kambing, mengambil air nira, berkebun, dan lainnya. Selain itu, mereka juga dapat mengikuti workshop seni seperti menari, lukis, wayang kartun, calung, geguritan, dan karawitan.
Program ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman dan mempertajam kemampuan komunikasi peserta dengan orang baru. Diharapkan dengan adanya program ini, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya Indonesia.