Aksi tersebut menegaskan potensi besar yang dimiliki oleh Acosta. Sebelumnya, dia telah menjadi rookie pertama yang mampu menciptakan antusiasme besar sejak Marquez muncul di kelas utama pada tahun 2013. Kedua pembalap ini sering dibandingkan karena keduanya datang dengan gelar juara dunia kelas ringan (Moto3 dan Moto2) dan keduanya berasal dari Spanyol.
Kini, pujian-pujian untuk Acosta datang dari tanah kelahiran legenda balap motor lainnya, yaitu Italia. Mereka menyebut bahwa Acosta lebih mirip dengan Valentino Rossi, yang telah mengoleksi sembilan gelar juara dunia, daripada Marquez.
Salah satu kualitas utama yang dimiliki Acosta yang menjadi pertimbangan para analis adalah bakat unik yang dimilikinya. Dengan pengalaman yang terus bertambah, dia diprediksi akan semakin kuat di masa depan, seperti yang diungkapkan oleh Guido Media, seorang komentator asal Italia yang juga merupakan teman dekat Rossi.
Pujian juga datang dari salah satu rival besar Rossi, yaitu Max Biaggi. Biaggi mengaku senang melihat talenta seperti Acosta muncul dan berkembang di dunia balap motor. Dia menyoroti prestasi Acosta yang berhasil menjadi juara dunia Moto3 dalam tahun pertamanya, kemudian mengambil gelar di Moto2 setahun kemudian, dan kini berhasil naik podium dalam dua balapan awalnya di kelas utama.
Biaggi juga menekankan bahwa Acosta tidak takut untuk bersaing dengan pembalap-pembalap yang lebih terkenal. Meskipun masih muda dan tidak mengendarai motor dari pabrikan Ducati atau Jepang, Acosta dengan motor KTM-nya telah membuktikan kemampuannya dan keberaniannya dalam persaingan. Keberadaannya di ajang balap motor menjadi penyegar bagi dunia balap motor.
