Geopark Merangin, yang terletak di Provinsi Jambi, telah resmi diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Keputusan tersebut diambil oleh UNESCO di Paris, Prancis, pada Rabu, 24 Mei 2023, dan ini menambah jumlah warisan dunia dari Indonesia.
Sebanyak 18 Geopark baru telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark di seluruh dunia, dan empat di antaranya berlokasi di Indonesia, termasuk Geopark Ijen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Raja Ampat, dan Geopark Merangin.
Geopark Merangin terdiri dari 12 dari 24 kecamatan di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Indonesia. Topografi wilayah ini mencakup dataran rendah di sisi timur dan dataran tinggi di sisi barat, dengan puncak tertinggi mencapai ketinggian 2.900 mdpl di Gunung Masurai.
Geologi yang luar biasa di Geopark Merangin Jambi UNESCO Global Geopark mencakup formasi karst, lembah, dan pegunungan, yang memiliki kepentingan konservasi yang signifikan. Daerah ini juga dikenal karena keberagaman hayati, dengan lebih dari 4.000 spesies tumbuhan dan 372 spesies hewan, termasuk beberapa spesies terancam punah seperti harimau Sumatera.
Salah satu daya tarik geologis utama di Geopark Merangin adalah endapan fosil flora Permian yang berusia sekitar 252 hingga 299 juta tahun, yang mencakup fosil Araucarioxylon dan Agathoxylon. Selain itu, geopark ini juga terkenal dengan flora fosil yang unik dan fosil-fosil yang ditemukan dalam hubungan stratigrafi dengan produk vulkanik.
Geopark Merangin Jambi juga menampilkan gua-gua karst dari Formasi Peneta Mersip, yang berasal dari periode Jurassic hingga Cretaceous. Gua-gua ini merupakan situs penelitian arkeologi yang penting, karena artefak yang mewakili zaman Mesolitik telah ditemukan di sana.
Geopark Merangin Jambi secara aktif mendukung keberadaan masyarakat adat yang mewariskan hutan adat dan praktik pertanian ramah lingkungan. Masyarakat di dalam Geopark juga berperan dalam program pendidikan, promosi geowisata, dan pengembangan geopark secara berkelanjutan.