29 C
Jakarta
HomeprabowoBudiman Sudjatmiko: Ingin Keadilan Tanpa Mengoreksi Ketimpangan Itu Sama dengan Omon-Omon

Budiman Sudjatmiko: Ingin Keadilan Tanpa Mengoreksi Ketimpangan Itu Sama dengan Omon-Omon

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, menilai bahwa paparan Prabowo Subianto dalam dialog Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) beberapa waktu lalu menunjukkan konsistensinya dalam upaya memperbaiki ketimpangan yang ada di Indonesia.

Menurut Budiman, Prabowo tidak hanya melempar wacana pembangunan keadilan belaka, tetapi memfokuskan pada upaya nyata untuk memperbaiki ketimpangan dengan langkah konkret. Menurutnya, membangun keadilan tanpa langkah konkret hanya akan menjadi wacana yang sarat dengan nuansa etis. Sebaliknya, mengoreksi ketimpangan harus dilakukan dengan upaya yang logis dan rasional.

Budiman mencontohkan program hilirisasi sebagai salah satu upaya logis dan rasional yang terus didorong oleh Prabowo. Menurutnya, hilirisasi bisa menjadi solusi yang efektif untuk memperbaiki ketimpangan tersebut. Dalam hal industri ekstraktif dan hilirisasi, Prabowo memahami akar masalah ketimpangan nilai tambah antara pebisnis bahan mentah dan manfaat yang diterima masyarakat di sekitar area pertambangan.

Dengan hilirisasi, pebisnis bahan mentah tidak hanya sekadar melakukan penambangan, penjualan, dan pengiriman, tetapi rakyat juga dapat mendapatkan lapangan pekerjaan dan manfaat ekonomi lainnya karena bahan tersebut diproses terlebih dahulu.

Budiman juga menyebutkan bahwa manfaatnya akan lebih besar lagi jika hilirisasi diikuti dengan industrialisasi skala penuh, karena akan menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Menurut Budiman, usaha memperbaiki ketimpangan lewat hilirisasi ini menunjukkan bahwa Prabowo adalah pemimpin yang strategis dan visioner, bukan pemimpin yang hanya bermodal populisme dan hanya menjanjikan hal-hal jangka pendek.

Budiman menegaskan bahwa Prabowo bukanlah tipe pemimpin yang hanya pandai dalam retorika tanpa tindakan nyata untuk memperbaiki ketimpangan.

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer