29 C
Jakarta
HomeprabowoLetnan Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin

Letnan Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin

Letnan Jendral KKO (Purn.) Ali Sadikin adalah tokoh TNI yang sangat terkenal pada zamannya. Beliau merupakan tokoh Marinir dan tokoh Angkatan Laut Indonesia yang sangat menonjol pada masa ketika pasukan Marinir Indonesia masih dikenal dengan nama Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).

Pak Ali Sadikin dikenal sebagai seorang perwira pertempuran yang sangat berani dan karismatik. Namanya menjadi terkenal di seluruh negeri saat beliau menjadi komandan batalyon dengan pangkat kapten, dalam usia yang masih muda, yaitu 26 tahun.

Beliau terlibat dalam pendaratan KKO di Minahasa, Sulawesi Utara dalam operasi penumpasan Permesta. Di sana, pasukan KKO melakukan pendaratan amfibi di luar Kota Manado dan berhasil menjadi pelopor dalam perebutan Kota Manado dari pihak Permesta. Waktu yang bersamaan dengan operasi RPKAD yang berhasil merebut lapangan terbang Mapanget, sekarang namanya Bandara Sam Ratulangi.

Setelah Kota Manado direbut oleh pasukan TNI, tahap selanjutnya adalah gerakan TNI untuk menuju dan merebut kedudukan- kedudukan Permesta di kedalaman Minahasa. Untuk masuk ke kedalaman Minahasa dari Kota Manado, pasukan TNI harus naik ke sebuah ketinggian. Jalan satu-satunya menuju Minahasa tengah adalah melalui Kinilow. Di Kinilow, pasukan TNI bergantian berusaha terobos pertahanan Permesta tapi tidak berhasil. Pasukan Ali Sadikin berhasil karena melewati jalur-jalur tikus untuk melambungi daerah-daerah kritis, dan menyerang pasukan Permesta dari belakang. Dengan demikian pasukan Ali Sadikin berhasil merebut letter S Kinilow sehingga pasukan TNI seluruhnya dapat maju dengan cepat merebut Tomohon dan kedudukan-kedudukan Permesta.

Atas prestasi Ali Sadikin tersebut, beliau dinaikkan pangkat menjadi mayor. Setelah itu, berbagai prestasi-prestasi dalam medan pertempuran membuat Ali Sadikin menjadi Brigadir Jenderal KKO termuda pada saat itu, yaitu di usia 35 tahun.

Prestasinya membuatnya menjadi salah satu favorit Bung Karno. Pada perjalanan kariernya ia sempat menjadi komandan KKO, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim, dan menjadi Gubernur DKI.

Penulis berkenalan dengan Pak Ali Sadikin saat beliau menjabat sebagai Gubernur DKI. Bapak penulis, Profesor Soemitro, saat itu ada di kabinetnya Pak Harto sebagai Menteri Perdagangan. Ali Sadikin dan bapak penulis adalah kawan akrab dan sering makan siang bersama bergantian. Mereka menjadi bagian dari suatu kelompok perkawanan dalam pemerintah yang memiliki pandangan yang sama dalam membangun Indonesia.

Ali Sadikin berasal dari tentara profesional (Angkatan Laut) dan dekat dengan Bung Karno, sementara Pak Mitro dikenal sebagai kelompok anti Soekarno. Pak Muhammad Jusuf adalah dari TNI yang mendorong Pak Harto menjadi presiden. Ibnu Sutowo, juga dari TNI, dekat dengan Nasution dan Ahmad Yani. Meskipun berasal dari aliran politik yang berbeda, mereka bersatu karena memiliki orientasi yang sama, yaitu Indonesia yang kuat, Indonesia yang berdiri di atas kaki kita sendiri.

Sumber: https://prabowosubianto.com/letnan-jenderal-kko-purn-ali-sadikin/

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer