29 C
Jakarta
HomeBeritaKemhan: Tak ada data sensitif bocor dari peretasan laman resmi

Kemhan: Tak ada data sensitif bocor dari peretasan laman resmi

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah memastikan bahwa tidak ada data sensitif atau dokumen-dokumen rahasia yang bocor dari peretasan terhadap laman resmi Kemhan RI. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan RI, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, menjelaskan bahwa laman resmi Kemhan hanya berisi data biasa dan terbuka untuk publik. Laman tersebut digunakan untuk pendaftaran komponen cadangan, siaran pers, PPID, dokumen-dokumen softcopy Majalah Wira, Jakuhamneg (Kebijakan Umum Pertahanan Negara), dan tidak menyimpan dokumen rahasia atau data sensitif karena data-data tersebut memiliki sistem tersendiri.

Edwin juga menyebutkan bahwa internal Kemhan sedang bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan pengecekan keseluruhan sistem. Pemeriksaan menyeluruh tersebut diperkirakan akan selesai dalam 1-2 hari.

Peretas dengan nama “Two2” telah mengklaim berhasil meretas laman resmi Kemhan, “kemhan.go.id” dan berhasil mengakses bagian dashboard laman tersebut. Di laman BreachForums, yang merupakan wadah jual beli hasil peretasan, Two2 membagikan beberapa tangkapan layar dari dashboard laman resmi Kemhan. Peretas tersebut mengklaim bahwa ada data sebesar 1,64 Terabyte (TB) dari total kapasitas 2 TB pada laman tersebut. Informasi mengenai peretasan ini tersebar di media sosial pada Rabu (1/11).

Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (CISSRec), dalam analisisnya menyebut bahwa peretasan terhadap laman resmi Kemhan merupakan serangan malware “Stealer”. Dari aksinya tersebut, peretasan umumnya melakukan pengumpulan data login, seperti nama pengguna dan kata sandi.

Namun, Pratama juga memberikan pujian kepada Kementerian Pertahanan RI atas respons cepatnya dalam menyelidiki aksi peretasan tersebut. Tim Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemhan telah bergerak dengan cepat, sehingga pada pagi hari setelah peretasan, situs Kemhan tidak dapat diakses, kemungkinan sedang dilakukan investigasi dan pemeliharaan sistem. Pratama juga menyarankan agar Kemhan memaksa pengelola laman untuk mengubah kata sandi dari semua akun, baik itu akun di situs kemhan.go.id maupun akun pribadi seperti email dan media sosial, guna mencegah penyalahgunaan password yang mungkin telah bocor untuk mengakses sistem yang dimiliki oleh Kemhan.

Sumber: ANTARA News

Berita Terbaru

Berita Populer