30.5 C
Jakarta
HomeBeritaPolisi selidiki prostitusi diduga dikendalikan WNA melalui telegram

Polisi selidiki prostitusi diduga dikendalikan WNA melalui telegram

Kepolisian Daerah Bali sedang menyelidiki praktik prostitusi online yang diduga dikendalikan oleh warga negara asing (WNA) melalui aplikasi pesanan telegram di wilayah Bali.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan, mengatakan bahwa Subdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali sedang bekerja untuk mengungkap pelaku yang menjadi admin grup telegram dengan nama Beverly Babes.

“Ini menjadi perhatian kita di Polda Bali khususnya dari Unit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus. Sementara ini kami ingin memastikan dan mendalami kebenaran informasi itu. Berdasarkan informasi dari Telegram itu, PSK yang menawarkan diri diduga dari warga negara asing. Tapi, ini masih didalami oleh rekan-rekan subdit Siber,” kata Jansen.

Jansen mengatakan bahwa Unit Siber Polda Bali bekerja sama dengan Imigrasi dan Kominfo sebagai Satgas dan pemangku kepentingan terkait lainnya yang menangani orang asing di Bali.

Dia juga mengatakan bahwa jika hal tersebut terjadi di wilayah Bali, pihaknya akan memproses hukum WNA yang terlibat dalam bisnis prostitusi itu karena melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

“Kita akan cek orang-orang yang diduga tersebut keberadaannya ada di Bali. Tentunya akan kita proses karena ada kaitannya dengan UU ITE dan UU yang lainnya. Nanti kita akan proses. Yang pertama kami memastikan kebenarannya dulu, apakah itu terjadi di Bali sesuai isi telegram yang viral tersebut atau di tempat lain,” kata dia.

Informasi mengenai keberadaan grup telegram Beverly Babes viral di media sosial sebelumnya. Grup tersebut dikelola oleh akun @bh_hanna yang menjajakan layanan wanita panggilan dengan tarif yang bervariasi untuk lelaki hidung belang.

Dalam grup tersebut, tercantum tarif bagi setiap pelanggan yang ingin menikmati layanan dari banyak wanita panggilan yang dihuni oleh sejumlah WNA dari berbagai negara.

Tarif yang ditetapkan bervariasi mulai dari 350 dolar Amerika per jam untuk layanan di tempat yang disediakan (incall), 400 dolar Amerika per jam untuk layanan di tempat yang diinginkan pelanggan (outcall), dan harga tertinggi yaitu 2.000 dolar Amerika untuk layanan bermalam (overnight).

Dalam penelusuran ANTARA, akun tersebut dibuat pada 6 Juni 2023 dan beranggotakan lebih dari 2.000 orang. Lokasi tempat wanita tersebut disediakan tertera di wilayah Bali seperti Seminyak, Uluwatu, Canggu, dan Nusa Dua.

“Kita akan kembangkan. Kalau ada perkembangan lebih lanjut akan disampaikan oleh Subdit Siber Ditreskrimsus Pomda Bali,” kata Jansen Panjaitan.

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Berita Terbaru

Berita Populer