30.9 C
Jakarta
HomeBerita"Bambang Haryo Warning Bird Strike: Penemuan Berbahaya di Eco Airport"

“Bambang Haryo Warning Bird Strike: Penemuan Berbahaya di Eco Airport”

Kecelakaan pesawat Jeju Airline di Bandara Muan Korea Selatan menimbulkan keresahan, dengan 179 penumpang yang tewas akibat kejadian tersebut. Usut punya usut, pemicu kecelakaan disebabkan oleh kegagalan dalam proses pendaratan setelah pesawat boeing 737-800 terkena Bird Strike.

Menyoroti insiden Jeju Airline ini, Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono telah memberikan peringatan terhadap keberadaan bandara di Indonesia yang memiliki status eco airport. Salah satu bandara yang ditekankannya adalah Bandara Ahmad Yani Semarang, yang dinilainya sangat berisiko tinggi karena terdapat 24 ribu mangrove yang ditanam di sekitar bandara.

Dalam pandangannya, keberadaan mangrove di sekitar bandara bisa menimbulkan ancaman, karena adanya ikan di area tersebut akan menarik burung-burung predator seperti blekok dan elang, yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Dikhawatirkan kemungkinan burung-burung tersebut masuk ke dalam mesin pesawat dan menyebabkan kerusakan yang serius.

Dalam konteks ini, BHS menegaskan bahwa penanaman mangrove di area bandara baru tidak dianjurkan menurut Aturan Penerbangan, yang melarang keberadaan mangrove di sekitar terminal bandara. Keberadaan mangrove dan bahkan tanaman buah di area bandara dianggap merugikan, karena dapat menarik predator burung dan mengganggu aktivitas penerbangan.

Dalam rangka memastikan keamanan dan kelancaran penerbangan, PT Angkasa Pura I diminta untuk tidak melanjutkan penanaman mangrove di area bandara. Peraturan internasional dalam penerbangan menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban di bandara, termasuk menjaga agar area darat dan udara steril dari tanaman-tanaman yang dapat mengganggu operasional penerbangan. Upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadinya insiden-innsiden serupa yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

Berita Terbaru

Berita Populer